Makalah
Patofisiologi
Konsep Segitiga
Epidemiologi (Epidemiologic Triangle) dalam terjadinya Penyakit
Disusun Oleh :
Dessy
Sulistyawati (134531200114)
TEKNOLOGI
LABORATORIUM MEDIK
POLITEKNIK
UNGGULAN KALIMANTAN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan
berkat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Konsep Segitiga Epidemiologi(Epidemiologic Triangle) dalam terjadinya Penyakit.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
adalah dapat menambah pengetahuan dan pengalaman untuk para pembaca. Bahkan saya
berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca pelajari dalam kehidupan
sehari-hari.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih
jauh dari kata sempurna.
Saya yakin masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini Terima kasih.
Banjar
Masin, 16 Maret 2021
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jika ditinjau dari asal kata (Bahasa Yunani) Epidemiologi
berarti Ilmu yang mempelajari tentang
penduduk {EPI = pada/tentang ; DEMOS = penduduk ; LOGOS = ilmu}. Sedangkan dalam pengertian
modern pada saat ini EPIDEMIOLOGI adalah :
“ Ilmu yang mempelajari tentang
Frekuensi dan Distribusi (Penyebaran) masalah kesehatan pada sekelompok orang/masyarakat
serta Determinannya (Faktor – factor yang Mempengaruhinya).”1
Dari definisi tersebut di atas, dapat
dilihat bahwa dalam pengertian epidemiologi
terdapat 3 hal Pokok yaitu :
1. Frekuensi masalah
kesehatan
Frekuensi
yang dimaksudkan disini menunjuk pada besarnya masalah kesehatan yang terdapat pada sekelompok
manusia/masyarakat. Untuk dapat mengetahui frekwensi
suatu masalah kesehatan dengan tepat, ada 2 hal yang harus dilakukan yaitu
:
a. Menemukan masalah
kesehatan yang dimaksud.
b. Melakukan pengukuran atas masalah kesehatan yang ditemukan tersebut.
2. Distribusi ( Penyebaran ) masalah kesehatan
Yang dimaksud
dengan Penyebaran/Distribusi masalah
kesehatan adalah menunjuk kepada pengelompokan masalah
kesehatan menurut suatu keadaan tertentu.
Keadaan tertentu yang dimaksudkan dalam epidemiologi adalah
:
a.
Menurut Ciri – ciri Manusia ( MAN ) siapakah yang menjadi sasaran
penyebaran penyakit itu atau orang yang terkena penyakit.
b. Menurut Tempat ( PLACE )
, di mana penyebaran atau terjadinya penyakit.
c.
Menurut Waktu ( TIME ) , kapan penyebaran atau terjadinya penyakit
tersebut.
3. Determinan ( Faktor
– faktor yang mempengaruhi )
Determinan adalah menunjuk kepada factor penyebab
dari suatu penyakit
/ masalah kesehatan baik yang
menjelaskan Frekwensi, penyebaran ataupun yang
menerangkan penyebab munculnya masalah kesehatan itu sendiri. Dalam hal
ini ada 3 langkah yang lazim dilakukan yaitu :
a. Merumuskan Hipotesa
tentang penyebab yang dimaksud.
b. Melakukan pengujian terhadap rumusan Hipotesa
yang telah disusun.
c. Menarik kesimpulan.
Adapun definisi Epidemiologi menurut CDC 2002, Last 2001, Gordis 2000 menyatakan
bahwa EPIDEMIOLOGI adalah : “ Studi yang mempelajari Distribusi dan Determinan penyakit dan keadaan
kesehatan pada populasi
serta penerapannya untuk
1 Bustan MN ( 2002 ). Pengantar
Epidemiologi, Jakarta, Rineka
Cipta.h.30
pengendalian masalah – masalah kesehatan”. Dengan demikian dapat dirumuskan tujuan
Epidemiologi adalah :
1. Mendeskripsikan Distribusi, kecenderungan dan riwayat alamiah
suatu penyakit atau keadaan kesehatan populasi.
2. Menjelaskan etiologi
penyakit.
3. Meramalkan kejadian
penyakit.
4. Mengendalikan distribusi penyakit dan masalah
kesehatan populasi.
Sebagai ilmu yang selalu berkembang, Epidemiologi senantiasa mengalami
perkembangan pengertian dan karena itu pula mengalami
modifikasi dalam batasan/definisinya.
EPIDEMIOLOGIC TRIANGLE Model tradisional epidemiologi
atau segitiga epidemiologi yang dikemukana oleh John Gordon dan La Richt (1950)
yang menyebutkan bahwa timbul atau tidaknya penyakit pada manusia dipengaruhi
oleh tiga faktor utama host (pejamu), agent (agen), dan environment
(lingkungan). Gordon berpendapat bahwa :
a. Penyakit timbul karena ketidakseimbangan antara agent (penyebab) dan
manusia (host) b. Keadaan keseimbangan bergantung pada sifat alami dan
karakteristik agent dan host (baik individu/kelompok)
c. Karakteristik agent dan host akan mengadakan interaksi, dalam
interaksi tersebut akan berhubungan langsung pada keadaan alami dari lingkungan
(lingkungan sosial, fisik, ekonomi, dan biologis) Pejamu (host) adalah semua
faktor yang terdapat pada manusia yang dapat memengaruhi timbulnya suatu
perjalanan penyakit.
Bibit penyakit (agent) adalah suatu subtansi tertentu yang keberadannnya
atau ketidakberadannya diikuti kontak efektif pada manusia dapat menimbulkan
penyakit atau memengaruhi perjalanan suatu penyakit. Environment (lingkungan)
adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia yang memengaruhi kehidupan
dan perkembangan manusia (Rajab, 2009)
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa itu Transisi Epidemiologi ?
2.
Apa saja manfaat dari epidemiologi
3.
Apa peran Epidemiologi?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui apa aitu transisi epidemiologi
2.
Untuk mengetahui kegunaan atau manfaat dari epidemiologi
3.
Untuk mengetahui peran-peran epidemiologi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Transisi Epidemiologi
Yang dimaksud dengan transisi epidemiologi adalah
perubahan pola kesehatan dan pola
penyakit yang berinteraksi dengan demografi, ekonomi, dan sosial. Transisi epidemiologi berkaitan dengan transisi
demografi, begitu juga dengan transisi teknologi. Misalnya pergantian dari penyakit infeksi ke penyatit man-made disease atau lifestyle
disease. 9
Pergeseran penyakit ini dapat dibuktikan dengan berubahnya pola penyakit penyebab kematian tertinggi antara tahun
1960, dengan wabah penyakit pneumonia, tuberkulosis,
dan diare, dengan 1990 penyakit jantung, neoplasma, dan penyakit otak- pembuluh
darah.
Penyebab terjadinya transisi epidemiologi antara
lain :
1.
Teknologi kedokteran
2. Perubahan standar
hidup
3. Angka kelahiran
4.
Peningkatan gizi
5. Kontrol vektor
dan sanitasi
6.Perubahan gaya hidup
Berikut adalah tiga model transisi epidemiologi :
1. Model Klasik,
contohnya di Eropa Barat
2. Model Dipercepat, contohnya di Jepang
3. Model Lambat, contohnya di negara berkembang
Proposisi-proposisi dalam transisi
epidemiologi
1. Mortalitas adalah
faktor fundamental
2. Pergeseran pola kematian penyakit
pandemi penyakit infeksi
secara bertahap diganti
penyakit degeneratif
3. Perubahan
pola penyakit pada anak-anak dan wanita muda, keselamatan anak-
anak dan wanita muda meningkat.
4. Pergeseran pola kesehatan dan penyakit pada masa transisi
erat hubungannya dengan
transisi demografi dan sosioekonomi.
Pola kematian
yang timbul tiga periode transisi
epidemiologi :
a.
Tahap 1
-
Tahap kesengsaraan dan paceklik
-
Mortalitas tinggi
tidak ada pertambahan penduduk
-
Angka harapan
hidup 20—40 tahun
b.
Tahap 2
-
Penyakit infeksi
menghilang
-
Penurunan mortalitas
-
Angka harapan
hidup 30—50 tahun
-
Pertambahan jumlah
penduduk secara eksponensial
c.
Tahap 3
-
Penyakit degeneratif turun
-
Angka pertumbuhan penduduk tergantung angka fertilitas
Transisi epidemiologi yang lambat dapat
memicu ledakan penduduk.
Faktor transisi negara
berkembang :
a.
Faktor Ekobiologi
Terjadi keseimbangan antarkomponen dalam segitiga epidemiologi
b.
Faktor Sosial,
Ekonomi, Sosial, dan Budaya
Pada faktor ini kelompok
yang rentan menjadi
korban adalah kelompok
usia balita
c. Faktor Kesehatan
Masyarakat dan Kedokteran Pencegahan
B.
Kegunaan atau Manfaat Epidemiologi
Apabila
Epidemiologi dapat dipahami
dan diterapkan dengan baik, akan diperoleh berbagai
manfaat yang jika disederhanakan adalah
sebagai berikut :3
4. Membantu Pekerjaan
Administrasi Kesehatan.
Epidemiologi membantu
pekerjaan dalam Perencanaan ( Planning ) dari pelayanan kesehatan, Pemantauan (
Monitoring ) dan Penilaian ( Evaluation ) suatu
upaya kesehatan. Data yang diperoleh dari pekerjaan epidemiologi akan dapat dimanfaatkan untuk melihat apakah
upaya yang dilakukan telah sesuai dengan rencana atau tidak (Pemantauan) dan
ataukah tujuan yang ditetapkan telah tercapai
atau tidak (Penilaian).
5. Dapat Menerangkan Penyebab Suatu Masalah
Kesehatan.
Dengan
diketahuinya penyebab suatu masalah kesehatan, maka dapat disusun langkah – langkah penaggulangan
selanjutnya, baik yang bersifat pencegahan ataupun yang bersifat pengobatan.
6. Dapat Menerangkan Perkembangan Alamiah Suatu
Penyakit.
Salah satu masalah kesehatan
yang sangat penting
adalah tentang penyakit.
Dengan menggunakan metode Epidemiologi dapatlah
diterangkan Riwayat Alamiah
Perkembangan Suatu Penyakit
(Natural History of Disease). Pengetahuan tentang perkembangan alamiah ini amat penting dalam menggambarkan
perjalanan suatu penyakit. Dengan pengetahuan tersebut dapat dilakukan berbagai upaya untuk
menghentikan perjalanan penyakit sedemikian rupa sehingga
penyakit tidak sampai berkelanjutan. Manfaat
/ peranan Epidemiologi dalam menerangkan
perkembangan alamiah suatu penyakit adalah melalui pemanfaatan keterangan tentang frekwensi
dan penyebaran penyakit
terutama penyebaran penyakit
menurut waktu. Dengan diketahuinya waktu muncul dan berakhirnya suatu penyakit, maka dapatlah diperkirakan perkembangan penyakit tersebut.
Dapat Menerangkan Keadaan Suatu Masalah
Kesehatan.
2 Bustan,M.N.2006.Pengantar Epidemiologi Edisi Revisi.Jakarta:PT Rineka
Cipta.h.25
3 Azwar.A ( 1999 ). Pengantar
Epidemiologi, Jakarta, Binarupa Aksara.h.15
C. Peran Epidemiologi
Pada mulanya epidemiologi diartikan sebagai studi tentang epidemi.
Hal ini berarti bahwa
epidemiologi hanya mempelajari penyakit-penyakit menular saja tetapi dalam perkembangan selanjutnya
epidemiologi juga mempelajari penyakit-penyakit non infeksi, sehingga dewasa ini epidemiologi dapat diartikan sebagai
studi tentang penyebaran penyakit pada manusia di dalam
konteks lingkungannya. Epidemiologi, mencakup juga studi tentang pola-pola penyakit serta pencarian
determinan-determinan penyakit
tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyebaran penyakit
serta determinan-determinan yang mempengaruhi penyakit
tersebut.
Di dalam batasan epidemiologi, sekurang-kurangnya mencakup
3 elemen, yakni :
1. Mencakup semua
penyakit
Epidemiologi mempelajari semua penyakit, baik penyakit infeksi
maupun penyakit non infeksi, seperti
kanker, penyakit kekurangan gizi (malnutrisi), kecelakaan lalu lintas maupun kecelakaan kerja, sakit jiwa dan sebagainya. Bahkan di negara-negara maju, epidemiologi ini mencakup juga kegiatan pelayanan
kesehatan.
2. Populasi
Apabila
kedokteran klinik berorientasi pada gambaran-gambaran dari penyakit- penyakit
individu maka epidemiologi ini memusatkan perhatiannya pada distribusi penyakit
pada populasi (masyarakat) atau kelompok.
3. Pendekatan ekologi
Frekuensi
dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada keseluruhan lingkungan manusia baik lingkungan fisik,
biologis, maupun sosial. Hal inilah yang
dimaksud pendekatan ekologis. Terjadinya penyakit pada seseorang dikaji dari manusia dan total lingkungannya.
Peranan epidemiologi, khususnya
dalam konteks program
Kesehatan dan Keluarga Berencana adalah sebagai tool
(alat) dan sebagai metode atau pendekatan. Demikian pula pendekatan pemecahan
masalah tersebut selalu dikaitkan dengan masalah,
di mana atau dalam lingkungan bagaimana penyebaran masalah serta bilaman masalah tersebut terjadi. Kegunaan lain
dari epidemiologi khususnya dalam program kesehatan
adalah ukuran-ukuran epidemiologi seperti prevalensi, point of prevalence dan sebagainya dapat digunakan dalam
perhitungan-perhitungan : prevalensi, kasus baru, case fatality rate dan sebagainya.7
5 Azwar ( 1999 ). Pengantar Epidemiologi, Jakarta,
Binarupa Aksara.h.32
6 ibid
7 ibid
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Epidemiologi mempelajari semua penyakit, baik penyakit infeksi
maupun penyakit non infeksi, seperti
kanker, penyakit kekurangan gizi (malnutrisi), kecelakaan lalu lintas maupun kecelakaan kerja, sakit jiwa dan sebagainya. Bahkan di negara-negara maju, epidemiologi ini mencakup juga kegiatan pelayanan
kesehatan.
EPIDEMIOLOGIC TRIANGLE biasa digunakan untuk menganalisis
terjadinya penyakit infeksi. Segitiga ini terdiri dari AGEN (AGENT), PENJAMU
(HOST), & LINGKUNGAN (ENVIRONMENT)
Pada kondisi normal, ketiga komponen tersebut
berimbang. Perubahan pd satu (atau lebih) komponen dpt menaikkan atau menurunkan
risiko terjadinya penyakit infeksi.
Misal apabila kemampuan AGEN menginfeksi meningkat,
atau kekebalan tubuh PENJAMU rendah, atau sanitasi LINGKUNGAN buruk, maka
risiko terjadinya penyakit infeksi akan meningkat.
Adapun definisi Epidemiologi menurut CDC 2002, Last 2001,
Gordis 2000 menyatakan bahwa
EPIDEMIOLOGI adalah : “ Studi yang mempelajari Distribusi dan Determinan penyakit dan keadaan
kesehatan pada populasi
serta penerapannya untuk pengendalian masalah – masalah kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Azrul,
A.1999. Pengantar Epidemiologi, Jakarta, Binarupa Aksara.
Bustan MN. 2002. Pengantar Epidemiologi, Jakarta, Rineka
Cipta.
Bustan,M.N.2006.Pengantar Epidemiologi Edisi Revisi.Jakarta:PT Rineka Cipta
Budiarto, E.2003.
Pengantar Epidemiologi, Jakarta,
EGC.
Sangat bermanfaat👍🏻👍🏻👍🏻
BalasHapusAnjay
BalasHapusTerimakasih ilmu nya
BalasHapusSangat bermanfaat, terimakasih
BalasHapusMembuat aku terpesona
BalasHapus